Pintu mata berat ku buka
Di akhir mimpi putuslah cerita
Bisikan alam merasuki jiwa
Di batas sadar bangunlah raga
Rindu hati kepada rimba
Kecewa hati ia tlah sirna
Setarik nafas membakar nadi
Angin panas hancurkan negri
Luka-luka trus tertoreh
Luka alam tak berdarah
Tangis alam tanpa rintih
Alam murka manusia binasa
Merajam pedih jiwa raga
Tinggalkan rintih, tangis, nestapa
Magelang, 2 Desember 2007
Muhammad Lutfi Khafadho
وَلاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفاً وَطَمَعاً إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ المُحْسِنِينَ
“ Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah(Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.Al-A’raaf 7:56
ظَهَرَ الفَسَادُ فِي البَرِّ وَالبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”Ar-Rumm 30:41.
Bencana datang silih berganti namun manusia tetap dunggu. Harus berapa kali kita di ingatkan, haruskah kesadaran itu datang saat ajal di depan mata ?. dari musibah gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, semburan lumpur panas dll. Mestinya kita berkaca diri dengan apa yang telah kita lakukan. Kerusakan alam berawal dari kerusakan moral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar